Perjalanan hidupnya.
Nabi menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada ‘Imarah
sebagai komandan perang Tabuk, lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada
Zaid bin Tsabit. Ketika beliau memintanya, maka Imarah bertanya,” Ya
Rasulullah, apakah engkau akan menyerahkan sesuatu yang engkau berikan
kepadaku?. Beliau menjawab,” Tidak, tetapi al-Quran harus didahulukan, dan Zaid
bin Tsabit lebih banyak menguasai bacaan Al-Quran daripadamu”.
Zaid juga sebagai penulis wahyu bagi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam.
Saat Umar menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir
(gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan,
dan dia juga ditugaskan untuk mengumpulkan al-Quran atas perintah Abu Bakar dan
Umar sebagai mana dijelaskan dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Zaid
bin Tsabit berkata” Aku disuruh menghadap Abu Bakar berkenaan dengan pembunuhan
yang dilakukan penduduk Yamamah, dan ketika itu dihadapan nya ada Umar bin
al-Khaththab. Lalu Abu Bakar berkata, “Jika perang terus berkecamuk banyak
memakan korban jiwa kaum muslimin, banyak para penghapal al-Quran di negeri ini
terbunuh, dimana akhirnya banyak bagian al-Quran yang hilang maka agar al-Quran
dibukukan, aku berpandangan sama dengan Umar, engkau laki laki yang cerdas dan
masih muda, maka cari dan kumpulkanlah (Mushaf) al-Quran”.
Zaid bin Tsabit adalah seorang ulama yang kedudukannya sama
dengan para ulama dari kalangan sahabat lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wassalam bersabda,” Umatku yang paling menguasai ilmu Faraidh adalah Zaid
bin Tsabit”. Riwayat lain yang senada terdapat dalam riwayat Imam an-Nasa’I dan
Ibnu Majah, dimana nabi bersabda,” Umatku yang paling penyayang adalah Abu
Bakar, yang paling kuat kesaksiannya dihadapan Allah adalah Umar, yang paling
diakui perasaan malunya adalah Utsman dan yang paling menguasai faraidh adalah
Zaid bin Tsabit.”.
Ketika Zaid bin Tsabit wafat maka Abu Hurairah berkata,” Telah
wafat orang terbaik dari umat ini semoga Allah menjadikan Ibnu abbas sebagai
penggantinya”.
Wafatnya
Ia wafat di Madinah pada tahun 45 H dalam usia 56 tahun
(dalam riwayat lain ia wafat tahun 51 H atau 52 H)
Disalin Zaid bin Tsabit dalam dari biografi Shafwah ash
shafwah ibnu Jauzi, Al-Istia’aab Ibn Al-Barr
0 Comment:
Post a Comment