Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini
dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat
Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana
beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat
hadis sahih dari Rasulullah . Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam
perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab,
peperangan dan sejarah. Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia
tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi
Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian
dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”.Allah
mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan
ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang
yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama
kurang lebih tiga puluh tahun. tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin
Utbah berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari
pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta
keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir
, ilmu hitung dan fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan
ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan,
satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama sekali aku tidak
pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu
khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau,
pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih
adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba,
dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh
Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih.
Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).
Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah
dan haji wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah.
Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.
Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut
menshalatkanya.
Disalin dari : Biografi Ibnu Abbas dalam Al-Ishabah no.4772
0 Comment:
Post a Comment