Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab
saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salahseorang diantara
orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal
sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin
Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya
10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia
hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut
perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak
mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika,
Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk
beralih kepada pendapat orang lain. Imam Malik
dan az-Zuhri berkata:” Sungguh, tak ada satupun dari urusan
Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”. Ia
meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari
kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar
banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu
Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa
Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula
mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa
ibnu Umar meninggal secara wajar.
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah
yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’,
dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin
al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan
Tahdzib al-Asma’ 1/278, Thabaqat Ibn Sa’ad 4/105.
0 Comment:
Post a Comment