Daftar Isi:
VII. Haji Wada'
Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama
Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun yang ikut didalamnya, untuk
pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan
sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan .. sekaligus
inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan
Madinah tanggal 25 Dzulqa'dah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu
malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai
bergerak... seluruh padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan, Labbaik,
Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang
memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang
memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya
bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu... Labbaik, aku datang memenuhi
panggilan-Mu... Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka
bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan
perempuan dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang
sebelumnya tak pernah dikenal orang bergerak menuju satu arah. Medan ini
merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan
manusia. Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian
terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan
hikayat-hikayat Firaun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad
dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa
ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian
pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa penguasa itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia
tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah
berkumpul Allah, Ibrahim, Ka'bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan
kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari tepat di tengah siang hari itu.
Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya yang memakar ke atas kepala semua
orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang. Laki-laki dan perempuan
yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah berkata, Tahukah
kalian, bulan apa ini ?
Mereka serentak menjawab,Bulan Haram!.....
.Ayyuhan Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak
lagi akan bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk
selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah
haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan
bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya
tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang
masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak
menerimanya.....
Akar-akar syirik telah dihapuskan dari
Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, tempat berkumpulnya
muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan menggunakan pakaian yang sama,
menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin, raja, rakyat, semuanya
sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya,
dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya berkata
kepada putrinya dengan suara pelan “Muhammad tidak lain hanyalah seorang
Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah jika dia
wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke
belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan
Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
"SELESAI"
0 Comment:
Post a Comment