Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
Sholat dhuha meliputi gerakan-gerakan dalam tata cara sholat wajib dan sunnah lainnya, seperti dibawah ini:
- Niat sholat dhuha, “Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.” Artinya : “Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.
- Takbiratul Ihram
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat Al-fatihah
- Membaca ayat dalam Alquran, diutamakan pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al-Lail
- Ruku
- I’tidal
- Sujud pertama
- Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)
- Sujud kedua
- Berdiri lagi untuk rakaat kedua, lalu lakukan seperti cara si atas
- Setelah sujud kedua, duduk Tawarukk
- Salam
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah mengerjakan tata cara sholat dhuha dengan baik,
kemudian sholat diakhiri dengan bacaan do'a berikut ini :
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a
bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka,
wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa
inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana
haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa
bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash
shalihin.
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah
kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada
di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka
keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh
dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha
mengandung keutamaan sholat dhuha yang tak ternilai bagi umat muslim yang
senantiasa menunaikannya.
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى (رواه مسلم، رقم 1181) .
Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir."
Sholat dhuha jika dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan islam, akan mendatangkan kebaikan terutama dalam hal rizki. Misalnya ketika berdoa untuk mendapatkan pekerjaan, ingin menjadi pengusaha sukses das sebagainya. Namun tentu saja harus tetap dibarengi dengan usaha maksimal dari setiap individu muslim.
0 Comment:
Post a Comment