Tuesday 8 April 2014

Tata Cara Sholat Dhuha

Tata cara sholat dhuha adalah cara mengerjakan sholat yang dikerjakan pada waktu tertentu, yaitu waktu dhuha. Waktu dhuha tersebut berada matahari telah terbit atau kurang lebih 7 hasta, ketika cuaca mulai panas menjelang shalat dzhur, yaitu antara jam 7 hingga 11 siang. Sholat

Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Sholat dhuha meliputi gerakan-gerakan dalam tata cara sholat wajib dan sunnah lainnya, seperti dibawah ini:

  • Niat sholat dhuha, “Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”  Artinya : “Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.
  • Takbiratul Ihram
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat Al-fatihah
  • Membaca ayat dalam Alquran, diutamakan pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al-Lail
  • Ruku
  • I’tidal
  • Sujud pertama
  • Duduk diantara dua sujud (duduk iftirasy)
  • Sujud kedua
  • Berdiri lagi untuk rakaat kedua, lalu lakukan seperti cara si atas
  • Setelah sujud kedua, duduk Tawarukk
  • Salam
Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah mengerjakan tata cara sholat dhuha dengan baik, kemudian sholat diakhiri dengan bacaan do'a berikut ini :


Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash shalihin.

Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat dhuha mengandung keutamaan sholat dhuha yang tak ternilai bagi umat muslim yang senantiasa menunaikannya.

1. Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

 يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى  (رواه مسلم، رقم 1181) .

Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)

2. Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1178, dan Muslim, no. 721, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia          berkata,

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir."

Sholat dhuha jika dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan islam, akan mendatangkan kebaikan terutama dalam hal rizki. Misalnya ketika berdoa untuk mendapatkan pekerjaan, ingin menjadi pengusaha sukses das sebagainya. Namun tentu saja harus tetap dibarengi dengan usaha maksimal dari setiap individu muslim.

0 Comment:

Post a Comment

Search This Blog